![Pdf Pdf](http://dentistryofchattanooga.com/cgi/wp-content/uploads/2017-05/1201752440l/2708866/tafsir-al-misbah-pesan-kesan-dan-keserasian-al-quran-vol-15.jpg)
Tafsir Al-Mishbah merupakan tafsir Al-Quran lengkap 30 juz pertama dalam 30 tahun terakhir, yang ditulis oleh ahli tafsir terkemuka Indonesia: Prof. Quraish Shihab. Ke-Indonesiaan penulis memberi warna yang menarik dan khas serta sangat relevan untuk memperkaya khasanah pemahaman dan penghayatan kita terhadap rahasia makna ayat-ayat Allah. Al Fathihah Tafsir Al-Mishbah merupakan tafsir Al-Quran lengkap 30 juz pertama dalam 30 tahun terakhir, yang ditulis oleh ahli tafsir terkemuka Indonesia: Prof. Quraish Shihab. Ke-Indonesiaan penulis memberi warna yang menarik dan khas serta sangat relevan untuk memperkaya khasanah pemahaman dan penghayatan kita terhadap rahasia makna ayat-ayat Allah. Al Fathihah & QS.
Tafsir al-Misbah ini berusaha memperkenalkan al-Qur‟an dengan gaya dan model yang berbeda. Ia berusaha untuk menghidangkan setiap surah dengan tujuan surah. Tafsir al-Misbah yang ditulis oleh M. Quraish Shihab ini berjumlah -Qur‟an sebanyak 30 juz.49 Kitab ini pertama kali diterbitkan oleh Lentera Hati tahun 2000. Sebenarnya sebelum menulis Tafsir al-Misbah, Quraish Shihab juga pernah menulis kitab tafsir, yakni Tafsir al-Qur‟an al-Kari>m yang diterbitkan oleh Penerbit Pustaka Hidayah pada 1997. Ada 24 surat yang dihidangkan di sana.
Saya baru saja memulai membaca tafsir ini. Kini bacaan saya baru sampai pada pembahasan kenapa di ayat pertama Al-Quran, yakni kalimat basmallah, tidak menggunakan huruf alif. Alasannya sederhana, karena kalimat ini akan sering diucap dan ditulis.
Tafsir Al-Misbah buku yang sangat saya rekomendasikan. Saya, yang seorang awam bisa mengerti dengan jelas setiap pembelajaran di dalamnya.
Pemilihan kata dan penyusunan kalimat sangat mudah dipahami. Satu poin plus lagi, Pak Quraish tak jarang mengguna Saya baru saja memulai membaca tafsir ini. Kini bacaan saya baru sampai pada pembahasan kenapa di ayat pertama Al-Quran, yakni kalimat basmallah, tidak menggunakan huruf alif. Alasannya sederhana, karena kalimat ini akan sering diucap dan ditulis. Tafsir Al-Misbah buku yang sangat saya rekomendasikan.
Saya, yang seorang awam bisa mengerti dengan jelas setiap pembelajaran di dalamnya. Pemilihan kata dan penyusunan kalimat sangat mudah dipahami. Satu poin plus lagi, Pak Quraish tak jarang menggunakan perumpamaan-perumpamaan yang tentu saja memudahkan saya untuk semakin paham. Setiap harinya mungkin saya hanya bisa membaca 2-3 paragraf dari buku ini. Insya Allah dengan begitu saya tidak akan mudah lupa dengan apa yang baru saya baca.
Insya Allah:). Quraish Shihab adalah seorang ilmuwan. Ia tau benar bagaimana berkarya dengan media kitab suci ini. Membaca Al-qur'an bagi orang-orang non-arab khususnya di Indonesia sangat riskan.
Riskan dengan tidak adanya kepahaman mendalam pada ayat-ayatnya atau tersesatkan oleh tafsiran-tafsiran dangkal yang diragukan autorisasinya. Dalam tafsir al-misbah, saya memahami ayat-ayat al-quran seperti saya memahami buku-buku ilmu pengetahuan.
Tidak lagi hanya sebagai kitab suci suatu agama. Keharmonisan antara Quraish Shihab adalah seorang ilmuwan.
Ia tau benar bagaimana berkarya dengan media kitab suci ini. Membaca Al-qur'an bagi orang-orang non-arab khususnya di Indonesia sangat riskan. Riskan dengan tidak adanya kepahaman mendalam pada ayat-ayatnya atau tersesatkan oleh tafsiran-tafsiran dangkal yang diragukan autorisasinya. Dalam tafsir al-misbah, saya memahami ayat-ayat al-quran seperti saya memahami buku-buku ilmu pengetahuan. Tidak lagi hanya sebagai kitab suci suatu agama. Keharmonisan antara spiritualitas dan logika menari dalam jiwa saya.
Tidak sabar untuk melahap volume 2 berikutnya. Buku ini selain membahas keagungan surah Al Fatiha, juga berisi makna keseluruhan Al Baqarah. Mulai dari kisah Nabi Adam, Musa dan Ibrahim. Tuntunan kriteria pasangan hidup, hubungan suami istri, rejeki, perkawinan dan perceraian, berhaji, adab berperang, pencatatan hutang piutang dan riba, dijabarkan dengan sangat detail.
Sejarah yang menyertai atau menjadi sebab turunnya suatu ayat, juga menjadi ilmu yang tidak ternilai dalam memahami petunjuk ayat tersebut. Misalnya, Maqam adalah tempat berdi Buku ini selain membahas keagungan surah Al Fatiha, juga berisi makna keseluruhan Al Baqarah. Mulai dari kisah Nabi Adam, Musa dan Ibrahim. Tuntunan kriteria pasangan hidup, hubungan suami istri, rejeki, perkawinan dan perceraian, berhaji, adab berperang, pencatatan hutang piutang dan riba, dijabarkan dengan sangat detail.
Sejarah yang menyertai atau menjadi sebab turunnya suatu ayat, juga menjadi ilmu yang tidak ternilai dalam memahami petunjuk ayat tersebut. Misalnya, Maqam adalah tempat berdiri. Maqam Ibrahim adalah batu tempat berdiri beliau sewaktu membangun Ka'bah, dulunya diletakkan berdempet dengan Ka'bah, sebelum Umar ra memindahkan maqam tersebut ketempatnya yang sekarang.
Dahulu, kaum muslim enggan shalat di belakang batu tersebut, karena mereka tidak ingin ada sesuatu yang menghalangi/membatasi mereka dengan Ka'bah. Keengganan itu menjadikan arah dimana maqam Ibrahim sering tidak digunakan shalat. Untuk itu, Umar ra mengusulkan kepada Rasul agar arah dimana maqam itu berada dibenarkan pula menjadi tempat shalat. Usul Umar diperkenankan Allah, maka turunlah perintah menjadikan maqam Ibrahim sebagai tempat shalat (Al Baqarah: 125), dan bahkan tempat itu kini menjadi 'rebutan' pengunjung Ka'bah. Batu tempat berpijak nabi besar itu, sekarang diletakkan dalam sebuah bejana kaca. Sebagai pakar dalam bahasa, Prof.
Quraish Shihab tampak sangat konsen terhadap permasalahan bahasa al-Quran. Mengupas perkalimat dengan ragam tafsir dari ulama baheula hingga kontemporer. Satu hal yang membuat tafsir ini menarik dan tiada duanya, adalah kandungannya yang begitu mengalir dan berbobot sekali. Tidak malu untuk merangkum apa yang telah dijelaskan oleh ulama lainnya, lalu menyelipkan pendapat pribadi.
Jadilah kitab tafsir yang penuh warna. Dengan hanya membaca tafsir a Sebagai pakar dalam bahasa, Prof. Quraish Shihab tampak sangat konsen terhadap permasalahan bahasa al-Quran. Mengupas perkalimat dengan ragam tafsir dari ulama baheula hingga kontemporer.
Satu hal yang membuat tafsir ini menarik dan tiada duanya, adalah kandungannya yang begitu mengalir dan berbobot sekali. Tidak malu untuk merangkum apa yang telah dijelaskan oleh ulama lainnya, lalu menyelipkan pendapat pribadi. Jadilah kitab tafsir yang penuh warna. Dengan hanya membaca tafsir al-Mishbah ini, kita akan dapati didalamnya tafsir ulama-ulama dahulu, tafsir Maqashid syariah, tafsir filsapat (yang menggunakan pendekatan filosopis), tafsir ar-Razi, tafsir Ibn Katsir, Tafsir kontemporer seperti tafsir al-Manar-nya Rasyid Ridha, muridnya Muhammad Abduh, yang bagi sebagian kalangan menganggap tafsir mereka berbau liberal, hingga tafsir syiah pun menghiasi buku ini (tafsir al-Mizan, Husein Thabathabai).
Tapi yang menjadi keunikannya, adalah bahwa semuanya bernuansa ilmu. Wedew.1 juz tafsirnya 1 buku tebal banget. Bisa nambah minus nih mataku!
Hihihi.tapi sangat senang bacanya,penjelasannya sangat detail dan menggunakan bahasa yang sangat mudah dimengerti,lain dengan tafsir al azhar punya buya hamka,bahasanya agak susah dicerna. Yang pasti membukukan tafsir Al Qur'an membutuhkan expertise tersendiri yang tidak setiap orang mampu melakukannya. Kita tinggal baca dan mencerna.huaah.sungguh pengalaman membaca yang memperkaya jiwa.
Highly recommended.cuman sa wedew.1 juz tafsirnya 1 buku tebal banget. Bisa nambah minus nih mataku! Hihihi.tapi sangat senang bacanya,penjelasannya sangat detail dan menggunakan bahasa yang sangat mudah dimengerti,lain dengan tafsir al azhar punya buya hamka,bahasanya agak susah dicerna. Yang pasti membukukan tafsir Al Qur'an membutuhkan expertise tersendiri yang tidak setiap orang mampu melakukannya. Kita tinggal baca dan mencerna.huaah.sungguh pengalaman membaca yang memperkaya jiwa.
Highly recommended.cuman saya ngga tahu kapan rampungnya membaca tafsir hingga 30 juz.bukunya banyak dan tebal-tebal.Bismillah,niat ingsun menyelesaikan buku tafsir hadiah bojoku ini.hihihi. Tafsir al-mishbah berusaha menangkap pesan, kesan dan keserasian ayat-ayat al-Qur'an. Nampaknya, buku tafsir ini oleh penulisnya, prof Quraish Shihab, ditujukan untuk kalangan umat Islam secara umum, sehingga dalam penulisannya, hal - hal yang bisa jadi tidak menarik bagi sebagian besar orang (seperti detil sanad hadits yang dikutip) tidak disertakan dalam tafsir ini. Mungkin bagi yang mempelajari ilmu tafsir, tafsir al-Mishbah tidak bisa dijadikan rujukan utama, tapi kitab tafsir ini sangat bergu tafsir al-mishbah berusaha menangkap pesan, kesan dan keserasian ayat-ayat al-Qur'an. Nampaknya, buku tafsir ini oleh penulisnya, prof Quraish Shihab, ditujukan untuk kalangan umat Islam secara umum, sehingga dalam penulisannya, hal - hal yang bisa jadi tidak menarik bagi sebagian besar orang (seperti detil sanad hadits yang dikutip) tidak disertakan dalam tafsir ini.
Mungkin bagi yang mempelajari ilmu tafsir, tafsir al-Mishbah tidak bisa dijadikan rujukan utama, tapi kitab tafsir ini sangat berguna bagi kaum muslimin secara luas dalam usaha memahami al-Qur'an. Volume pertama ini berisi tafsir surah al-Fatihah dan surah al-Baqarah. Muhammad Quraish Shihab, MA adalah seorang cendekiawan muslim dalam ilmu-ilmu Al Qur’an dan mantan Menteri Agama pada Kabinet Pembangunan VII(1998). Ia dilahirkan di Rappang, pada tanggal 16 Februari 1944. Orangtua Quraish Shihab adalah Bapak Abdurrahman Shihab dan Ibu Asma Aburisyi. Quraish adalah putra ke-empat dari 12 bersaudara. Tiga kakaknya, Nur, Ali dan Umar serta dua adiknya, Ward Prof.
Muhammad Quraish Shihab, MA adalah seorang cendekiawan muslim dalam ilmu-ilmu Al Qur’an dan mantan Menteri Agama pada Kabinet Pembangunan VII(1998). Ia dilahirkan di Rappang, pada tanggal 16 Februari 1944. Orangtua Quraish Shihab adalah Bapak Abdurrahman Shihab dan Ibu Asma Aburisyi. Quraish adalah putra ke-empat dari 12 bersaudara.
Tiga kakaknya, Nur, Ali dan Umar serta dua adiknya, Wardah dan Alwi Shihab, juga lahir di Rappang. Tujuh adik lainnya yaitu Nina, Sida Nizar, Abdul Mutalib, Salwa dan adik kembar Ulfa dan Latifah, lahir di Kampung Buton. Setelah menyelesaikan pendidikan dasarnya di Ujung Pandang, ia melanjutkan pendidikan tingkat menengah di Malang, yang ia lakukan sambil menyantri di Pondok Pesantren Darul-Hadits Al-Faqihiyyah. Pada tahun 1958 Ia berangkat ke Kairo, Mesir, dan diterima di kelas II Tsanawiyah Al-Azhar.
Tahun 1967, dia meraih gelar Lc (S-1) pada fakultas Ushuluddin jurusan Tafsir dan Hadits Universitas Al Azhar. Ia kemudian melanjutkan pendidikan di fakultas yang sama dan pada tahun 1969 meraih gelar MA untuk spesialisasi bidang Tafsir Al Qur’an dengan tesis berjudul Al-I’jaz Al-Tasyri’i li Al-Qur’an Al-Karim. Sekembalinya ke Ujung Pandang, Quraish Shihab dipercaya untuk menjabat Wakil Rektor bidang Akademis dan Kemahasiswaan pada IAIN Alauddin, Ujung Pandang. Selain itu, Ia juga diserahi jabatan-jabatan lain, baik di dalam lingkungan kampus seperti Koordinator Perguruan Tinggi Swasta Wilayah VII Indonesia Bagian Timur, maupun di luar kampus seperti Pembantu Pimpinan Kepolisian Indonesia Timur dalam bidang pembinaan mental.
Selama di Ujung Pandang, Ia juga sempat melakukan beberapa penelitian; antara lain, penelitian dengan tema “Penerapan Kerukunan Hidup Beragama di Indonesia Timur” (1975) dan “Masalah Wakaf Sulawesi Selatan” (1978). Quraish Shihab menikah dengan Fatmawaty Assegaf pada 2 Februari 1975 di Solo.
Mereka dikaruniai lima orang anak, Najelaa, Najwa, Nasywa, Ahmad dan Nahla. Najelaa menikah dengan Ahmad Fikri Assegaf dan memiliki tiga anak, Fathi, Nishrin dan Nihlah. Putri kedua, Najwa Shihab menikah dengan Ibrahim Syarief Assegaf dan memiliki dua orang anak, Izzat dan almarhumah Namiya. Putri ke tiga Nasywa, menikah dengan Muhammad Riza Alaydrus, dan memiliki dua orang putri, Naziha dan Nuha. Ahmad Shihab, satu-satunya anak laki-laki dari Quraish Shihab, menikah dengan Sidah Al Hadad. Tahun 1980, Quraish Shihab kembali ke Kairo dan melanjutkan pendidikan di almamater lamanya. Tahun 1982 Ia meraih doktornya dalam bidang ilmu-ilmu Al Qur’an dengan disertasi yang berjudul Nazhm Al-Durar li Al-Biqa’iy, Tahqiq wa Dirasah, Ia lulus dengan yudisium Summa Cum Laude disertai penghargaan tingkat I (mumtaz ma`a martabat al-syaraf al-’ula).
Sekembalinya ke Indonesia, sejak 1984 Quraish Shihab ditugaskan di Fakultas Ushuluddin dan Fakultas Pasca Sarjana IAIN Syarif Hidayatullah, Jakarta. Selain itu, di luar kampus, Ia juga dipercayakan untuk menduduki berbagai jabatan. Antara lain: Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat (sejak 1984); Anggota Lajnah Pentashbih Al Qur’an Departemen Agama (sejak 1989); Anggota Badan Pertimbangan Pendidikan Nasional (sejak 1989). Quraish Shihab juga banyak terlibat dalam beberapa organisasi profesional; antara lain: Pengurus Perhimpunan Ilmu-Ilmu Syari`ah; Pengurus Konsorsium Ilmu-Ilmu Agama Departemen Pendidikan dan Kebudayaan; dan Asisten Ketua Umum Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI). Saat ini, Quraish Shihab aktif menulis artikel, buku dan karya-karyanya diterbitkan oleh Penerbit Lentera Hati. Salah satu karanya yang terkenal adalah Tafsir al-Mishbah, yaitu tafsir lengkap yang terdiri dari 15 volume dan telah diterbitkan sejak 2003. Selain sebagai penulis, sehari-hari Quraish Shihab memimpin Pusat Studi al-Qur’an, lembaga non profit yang bertujuan untuk membumikan al-Qur’an kepada masyarakat yang pluralistik dan menciptakan kader mufasir (ahli tafsir) al-Qur’an yang profesional.